I’ll Never Stop

Author           : Shin Zia

Title                : I’ll Never Stop

Genre             : Romance, NC, sedikit kekerasan

Cast                : Silahkan cari sendiri.. 😀

Length           : Masih belum tahu mau dibikin berapa part.. 😀

*** ***

Annyeong..

Ehm, ff ini sebenernya udah aku tulis lama banget dan udah aku bikin sampe part 3. Jadi mungkin udah bisa aku publish. Tapi mungkin aku posting 1 minggu sekali tiap partnya.

Oke dech. Mian kalo masih banyak typo. Aku masih belajar nulis.

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar.

Selamat membaca!

*** ***

 

Jiyeon Side

Aku melangkahkan kakiku menuju sebuah diskotik di daerah gangnam. Inilah yang kulakukan setiap malam. Dunia malam, sudah tak asing bagiku. Mungkin usiaku baru 19 tahun. Dan aku tahu, jika itu orang lain mungkin para penjaga didepan pintu sana akan langsung mengusirnya.

Lalu, kenapa mereka membiarkan aku masuk? Ini karena aku adalah putri dari abeoji. Namja yang menguasai dunia malam. Namja yang tak segan menyiksa putri semata wayangnya dan juga istri yang selama ini selalu menjaganya.

Aku masuk dan duduk diujung. Dimeja yang berhadapan dengan bar tender. Inilah tempat yang menjadi favoritku. Walau diskotik ini bukan lagi milik abeoji karena aku sudah menjualnya, tapi aku masih bisa keluar masuk dengan seenaknya.

‘Wasseo?’

Aku menoleh kearah namja yang baru saja bertanya padaku. Dan spontan aku langsung mendengus kesal.

‘Seperti yang kau lihat!’ jawabku malas. Namja itu selalu saja menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali aku datang. Kesal! Tentu saja aku merasa kesal. Bahkan diskotik ini jadi tidak menyenangkan sejak dia datang beberapa bulan yang lalu.

‘Kenapa ini?’ tanyaku saat segelas jus jeruk disuguhkan dihadapanku. Bahkan kekesalanku karena pertanyaan yang dilontarkannya saja belum hilang. Sekarang dia…

‘Aku tidak suka…’

‘Kau masih dibawah umur, apa kau tahu?’

Ish! Sok dewasa sekali dia. Dia pikir dia siapa? Ingin sekali aku membantahnya. Tapi sepertinya akan sia-sia. Sepertinya dia salah satu namja yang suka mengatur dan keras kepala.

‘Oh! Terima kasih!’

 

Author Side

‘Oh! Terima kasih!’

Jiyeon segera meraih gelas jus jeruk yang baru saja disuguhkan dan beranjak meninggalkan tempat favoritnya itu. Ini pertama kalinya namja yang bekerja sebagai bar tender itu mengganti pesanan gadis itu dengan jus jeruk.

‘Jiyeon-a!… Eo? Jus Jeruk?’ tanya jongkook begitu melihat gelas yang dibawa sahabatnya itu. Dia terlihat bingung. Karena selama ini, dia tahu jika sahabatnya itu tidak akan meninggalkan diskotik jika keadaannya belum benar-benar mabuk. Itulah mengapa setiap kali jiyeon datang kesana, jongkook selalu menyusulnya. Itu karena dialah yang akan mengantar jiyeon yang sudah tak sadarkan diri kerumahnya.

Jiyeon mendengus kesal dan segera meninggalkan jongkook yang masih menatapnya bingung, mencari tempat duduk yang dirasa nyaman.

‘Kau sudah berhenti minum, eo?’ tanya namja yang usianya lebih muda beberapa bulan dari jiyeon, segera menyusul jiyeon dan kemudian duduk disampingnya.

‘Bisakah kau berhenti bertanya dan cukup menikmati malam ini saja?’ jiyeon yang masih kesal dengan sikap si bar tender malah balik bertanya pada jongkook tanpa menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

‘Arraseo! Arraseo!’sahut jongkook sebelum gadis dihadapannya itu marah.

Jiyeon duduk dan mulai menikmati jus jeruknya. Walau sejujurnya, dia lebih menyukai soju, bir, atau minuman keras lainnya. Setidaknya saat dia mabuk, dia bisa melupakan kenangan buruknya tentang ayahnya. Yang selalu saja membuatnya ketakutan. Bahkan membuatnya membenci namja dan menganggap semua dari mereka itu sama.

Jiyeon terus menatap berkeliling. Seperti mencari seseorang. Matanya liar mencari. Hingga datang seorang gadis cantik dengan rambut panjang berjalan kearah kursinya.

‘Jongkook-a!’

Jongkook segera menoleh dan memasang tampang tak suka ketika gadis itu datang dan langsung duduk diantara dirinya dan jiyeon.

‘Wasseo?’ tanya jiyeon sembari melemparkan senyuman manisnya. Membuat wajah jongkook semakin ditekuk karena kesal. Dan…

Jongkook segera beranjak dari tempatnya duduk. Inilah yang paling dibencinya. Inilah yang membuatnya selalu harus mengawasi jongkook. Gadis yang datang tadi… sudah membuat tingkah sahabatnya semakin menggila.

‘Mmmmhhhhhh…’

See! Bahkan didepan umum seperti ini, mereka berani bercinta. Wait.. bercinta? Oh! Ini menjijikan. Mereka berdua bukankah…

Jongkook benar-benar benci pemandangan ini. Saat jiyeon dan juga gadis itu sedang…

‘Park jiyeon ssi!’

Jiyeon yang masih asik saling mengecup dengan yeoja yang baru saja datang, segera melepas tautan bibirnya ketika seseorang memanggilnya.

‘Kau mau tambah jus jeruknya?’ tanya namja yang tadi memberikan jus jeruk pada jiyeon. Dan hasilnya, jiyeon segera melemparkan tatapan kebencian pada namja yang bekerja sebagai bar tender itu.

‘Berani sekali kau menggangguku?’ bentaknya yang benar-benar merasa terganggu dengan kedatangan bar tender itu.

Tak berbeda jauh dengan jiyeon, gadis yang duduk disampingnya pun terus menatap sang bar tender. Hanya saja, gadis itu terus menatap namja itu dengan senyuman yang terukir dibibirnya.

‘Jongkook-a, bisakah kau panggil petugas keamanan?’ pinta jiyeon tanpa mengalihkan sedikit pun tatapan kebenciannya dari namja yang masih berdiri dihadapannya sembari tersenyum itu.

‘Eo…?’ jongkook hanya menatap jiyeon dan juga namja itu bergantian. Wajahnya terlihat bingung.

‘YA! SHIN JONGKOOK!’ teriak jiyeon yang sepertinya sangat kesal karena sahabatnya itu pun tak menggubrisnya.

‘O.. Eo!’ jawab jongkook terbata.

‘Apa kau tuli?’ tanya jiyeon lagi. ‘Cepat panggil petuga…’

‘Chagi-ya!’

Kalimat jiyeon terpotong saat gadis yang bersamanya tiba-tiba membelai pipinya dan tersenyum. Tapi, mata gadis itu terus menatap ke arah bar tender yang masih juga berdiri diantara mereka. Dengan senyumannya.

‘Gwaenchanna!’ lanjut gadis berambut panjang itu. ‘Kita bisa melanjutkannya dihotel atau dirumahku kan?’ lanjutnya yang masih juga tak melepaskan tatapannya dari sang bar tender.

Jiyeon menatap gadis disampingnya itu dan mengangguk.

Gadis berambut panjang itu langsung menarik jiyeon dan berjalan melewati jongkook dan bar tender itu. Senyum kemenangan terukir dibibir gadis itu saat dia menatap sang bar tender yang masih tak melepaskan tatapannya dari mereka.

‘Kau lihat!’ bisik gadis itu ditelinga sang bar tender saat dia berada dihadapannya. ‘Bahkan sekali lagi aku melakukannya dihadapanmu!’ lanjutnya sebelum akhirnya berlalu.

Sang bar tender hanya tersenyum menatap jiyeon dan juga gadis itu berlalu. Senyum terukir dibibirnya. Dia hanya menghela nafas panjang. Ditatapnya punggung kedua gadis itu sebelum akhirnya dia kembali ke mejanya.

Jongkook terus menatap sang bar tender. Dia kemudian mengikuti langkah namja berusia 28 tahun itu dan duduk tepat dihadapannya.

‘Mau pesan apa?’ tanya sang bar tender sembari melontarkan senyuman. ‘Apa malam ini pun kau akan pulang dalam keadaan mabuk?’ tanyanya lagi. Membuat jongkook tersenyum malu.

Tanpa bertanya lagi, sang bar tender segera menyodorkan sekaleng cola untuk namja yang masih dibawah umur itu.

‘Gomawo, hyung!’ ujarnya yang langsung menyambar minuman kaleng itu dan segera meminumnya.

Suara musik malam itu semakin menghentak-hentak. Mengajak semua pengunjung untuk ikut larut dalam gemerlapnya dunia malam.

‘Hyung… Apa kau akan membiarkan min kyung noona melakukannya lagi?’ tanya jongkook mengingat gadis yang tadi pergi membawa jiyeon adalah mantan tunangan dari namja yang kini tengah berada dihadapannya itu.

Bar tender itu hanya tersenyum. Membuat jongkook mendengus pelan karena kesal dengan sikap sepupunya yang selalu sabar itu.

‘Aku sudah tak berhak melarangnya lagi kookie-ya!’ jawab namja itu. ‘Aku sudah bukan tunangannya lagi!’ imbuhnya sembari asik mengeringkan beberapa gelas dan menaruhnya ditempatnya.

Jongkook hanya menganggukan kepalanya beberapa kali. Bukan karena dia mengerti dengan apa yang dilakukan oleh sepupunya itu. Hanya saja, dia tidak berhak mencampuri hidup kakak sepupu yang selalu menjaganya itu.

‘Cepat habiskan minumanmu, dan segeralah pulang!’ perintah namja itu pada jongkook. ‘Kecuali jika kau ingin ayah dan ibumu tahu apa yang kau lakukan setiap malam!’ ancamnya sembari memasang wajah yang dibuat seserius mugkin.

Jongkook yang mengerti dengan apa yang disampaikan sepupunya segera mengangguk. Dihabiskannya minuman dihadapannya, dan segera dia beranjak meninggalkan diskotik.

Hyukjae menatap jongkook yang berjalan melewatinya. ‘Apa dia adik sepupumu?’ tanyanya pada sahabatnya, yang dijawab anggukan kepala.

‘Wasseo?’ tanyanya pada hyukjae. Hyukjae hanya menganggukkan kepalanya.

‘Donghae-ya! Apa kau yakin akan membiarkannya begitu saja?’ tanya hyukjae lagi.

‘Nugu?’ namja bernama lengkap lee donghae itu hanya bertanya. Berpura-pura tak mengerti dengan apa yang ditanyakan sahabatnya padanya.

Hyukjae hanya mendengus pelan. ‘Apa aku harus dengan gamblang menyebutkan namanya?’ tanyanya terdengar kesal dengan jawaban yang dilontarkan donghae.

Donghae hanya terkekeh. Dia kemudian duduk dan menatap hyukjae yang masih memasang tampang kesalnya.

‘Aku sudah tak berhak melakukan apapun untuknya hyuk-a! Aku sudah bukan siapa-siapanya lagi!’ jawab donghae kemudian. Dia tahu, pertanyaan yang dilontarkan hyukjae padanya itu sama dengan pertanyaan yang dilontarkan jongkook padanya beberapa menit yang lalu.

‘Dari dulu dia tak pernah mendengarkanku!’ imbuhnya. ‘Bahkan saat dia menjadi tunanganku!’

Hyukjae menarik nafas panjang. Eo! Benar! Apapun yang dikatakan donghae pada gadis itu memang tak pernah didengarnya. Bahkan pertunangan yang terjadi antara dirinya dan juga gadis itu hanya sebuah kedok untuk menutupi ‘ketidaknormalan’ akan tingkah laku gadis itu yang mencoba disembunyikannya dari dunia ini.

Hyukjae hanya bisa menatap donghae yang kembali sibuk dengan pekerjaannya. Ah, entah apa yang ada dalam kepala sahabatnya itu. Dia bukan orang yang kekurangan hingga harus bekerja sebagai bar tender seperti yang dilakukannya sekarang. Tapi, inilah dia. Berada ditempat dimana dia tidak seharusnya berada. Ditengah gelap dan kelamnya dunia malam.

 

Ditempat lain…

Jiyeon side…

Aku sudah tak bisa apa-apa lagi. Bahkan saat min kyung eonni mulai melucuti seluruh pakaian yang aku pakai, aku tak bisa menolaknya. Kepalaku terasa begitu berat. Sepertinya aku sudah terlalu banyak minum.

Oh, andai bar tender tadi tidak membuatku kesal, mungkin aku tidak akan minum sebanyak ini. Kepalaku terasa begitu berat.

‘Eugh..’

Aku melenguh saat aku merasakan sentuhan tangan min kyung eonni yang mulai menjamah seluruh bagian tubuhku. Aku tersenyum. Inilah yang aku nantikan sejak tadi. Saat dimana min kyung eonni menyentuh seluruh bagian tubuhku. Menjamahnya dan membuatku melayang.

Gila? Ya! Aku tahu jika apa yang aku lakukan ini memang gila. Tapi, bukankah ini lebih baik dari pada mencintai namja yang hanya akan menyakiti dan melukaimu, seperti yang dilakukan abeoji padaku dan juga pada ibu?

Aku hanya bisa pasrah dan mengerang nikmat setiap kali min kyung eonni menyentuh, menjilat juga mengecup bagian tubuhku. Inilah yang selalu aku nantikan jika aku bertemu dengan min kyung eonni.

‘Akkhhh….’

Aku menjerit tertahan saat jari-jari lentik min kyung eonni masuk keliang senggamaku dan bermain disana. Lemas. Aku memang lemas. Tapi apa yang dilakukan min kyung eonni membuatku mengangkat pinggulku agar jari-jarinya itu semakin melesak masuk.

‘Kau sudah tak sabar sayang?’ tanyanya yang hanya memainkan jarinya dimulut liang senggamaku. Membuatku mengerang frustasi dan menatapnya kesal.

‘Arraseo!’ ujarnya yang tanpa permisi kemudian memasukkan 3 jarinya kedalam liang senggamaku.

‘Akkkhhh…!’ nikmat. Sungguh nikmat. Aku kembali mengerang nikmat. Ya tuhan. Inilah yang membuatku begitu mencintai min kyung eonni. Aku tak ingin kehilangannya.

Aku meraih kepalanya dan segera melumat bibirnya. Tubuh lemasku kini berangsur tak terasa. Aku mulai melumat bibirnya yang selalu membuatku ketagihan.

Saat jari jemari lentiknya masih bermain dibawah sana, aku pun mulai menjamah tubuhnya. Melakukan apa yang dilakukannya padaku.

‘Eugh! Eugh!’

Hanya suara itu yang keluar dari mulut kami berdua. Saat aku merasa jika aku akan segera mencapai klimaks, aku menekan jari-jemariku diliang senggama min kyung eonni dengan lebih cepat dan dalam. Memintanya melakukan hal yang sama padaku. Dan…

‘Ahh…….’

Tubuh min kyung eonni jatuh diatas tubuhku. Setelah beberapa menit mengatur nafas, aku beringsut kebawah. Membalik posisi tubuhku menjadi 69 dan mulai menjilat seluruh cairan yang keluar dari liang senggama min kyung eonni. Dan tanpa aku memintanya, min kyung eonni pun melakukannya padaku.

Geli. Nikmat. Setiap jilatannya membuat tubuhku merinding, aku ingin mengulanginya. Tapi…

‘Eonni, apa kau lelah?’ tanyaku sembari menatap wajah min kyung eonni yang berada tepat disampingku.

Dia hanya tersenyum dan kemudian memiringkan tubuhnya. Dengan menumpu kepalanya dengan tangannya, dia menatapku.

‘Apa…. Kau masih mau melanjutkannya?’ tanyanya menatapku penuh arti. Jari-jari lentiknya kini sudah bermain diatas gunung kembarku. Membuat bulu kudukku berdiri dan menginginkan hal lebih.

Entah siapa yang memulai, kemudian kami berdua kembali larut dalam kegiatan gila ini. Tuhan! Maafkan aku. Aku tahu ini salah. Tapi….

 

Author side

Jiyeon dan min kyung kembali larut dalam pergumulan mereka. Inilah sisi lain dari gadis tomboy bernama park jiyeon dan gadis anggun bernama kang min kyung. Cinta memang buta. Bahkan mereka tak lagi memikirkan norma dan aturan. Hanya cinta yang mereka agungkan.

Cinta yang tumbuh karena luka akibat trauma masa kecil. Dan cinta yang tumbuh karena nafsu yang tak pernah terpenuhi dari seorang putri pengusaha terpandang.

 

Pagi menyapa. Cahaya matahari mulai masuk melalui celh jendela kamar min kyung. Membuat mata gadis cantik itu mulai terbuka. Hal yang pertama dicarinya adalah sosok jiyeon.

Matanya segera tertarik kearah kanannya. Jiyeon masih terlelap disana. Wajahnya terlihat begitu tenang. Min kyung sangat menyukai pemandangan ini.

Perlahan dia mengangkat wajahnya, mensejajarkan dengan wajah jiyeon dan mulai mengecup bibir gadis itu.

Hanya kecupan ringan. Tak membangunkan gadis itu. Dia kemudian beranjak dan membersihkan dirinya. Setelah itu, dia mulai menyiapkan sarapan sebelum akhirnya dia membangunkan jiyeon untuk sarapan bersama.

Tepat pukul 7.30, mereka berdua sarapan bersama.

‘Chagi-ya! Gomawo!’ ujar min kyung disela sarapan. Jiyeon hanya tersenyum dan mengangguk.

‘Jja!’ min kyung menyodorkan beberapa lembar uang untuk jiyeon.

‘Eonni…’

‘Simpanlah untuk uang jajanmu!’ potong min kyung sebelum jiyeon melanjutkan kata-katanya.

Siang itu, setelah mengantar jiyeon ke kampus, min kyung segera menuju kantornya. Tak ada seorang pun yang tahu sisi gelap dirinya yang selama ini disembunyikannya dengan rapih. Bahkan pertunangannya dengan lee donghae 3 tahun lalu pun, hanya dijadikannya sebagai kedok, untuk menutupi sisi gelapnya itu.

Dengan santai min kyung melenggangkan kakinya memasuki gedung perkantoran dimana dia bekerja. Namun kemudian langkahnya terhenti saat matanya menemukan sosok namja yang tak asing lagi baginya.

‘Waeniriya, I sigan?’ (tumben sekali dijam ini) tanya min kyung yang kemudian menghampiri namja yang selalu menyunggingkan senyuman itu.

‘Ada apa pagi sekali kau sudah mencariku oppa? Eo…. Apa sekarang aku harus memanggilmu dengan panggilan Donghae SSI?’ ujarnya pada namja yang ternyata adalah lee donghae itu.

Donghae hanya menarik nafas panjang tanpa melepaskan senyuman yang masih terukir manis dibibirnya. ‘Apa kau sudah tak bisa memanggilku dengan sebutan oppa?’ tanyanya dengan nada bercanda.

Dan hal itu, langsung membuat min kyung memasang tampang dingin.

‘Bisakah kau mengatakan keperluanmu segera oppa?’ tanya min kyung dengan wajah dinginnya. ‘Aku tidak punya banyak waktu untuk hanya sekedar…’

‘Arra!’ potong donghae yang selalu bersikap tenang. Dan inilah yang membuat min kyung semakin membenci namja itu. Karena dia selalu bersikap tenang dan selalu sabar dengan semua yang ada.

Donghae mempersilahkan min kyung untuk berjalan terlebih dahulu. Kemudian dia hanya mengikutinya.

‘Apa yang ingin kau katakan oppa?’ tanya min kyung lagi pada donghae yang masih juga diam.

Donghae tersenyum. ‘Bisakah kau tidak menarik park jiyeon kedalam kehidupanmu?’ tanyanya. Bahkan senyumannya masih tak mau lepas dari bibirnya.

Mendengar nama jiyeon, seketika wajah min kyung memerah. ‘Apa hakmu melarangku mendekati jiyeon?’ tanyanya penuh penekanan. Dia menahan suaranya agar tak terdengar oleh orang-orang yang ada disana.

Donghae kembali tersenyum. ‘Dia masih terlalu kecil untuk kau jadikan mainan. Yang kemudian kau tinggalkan begitu saja setelah kau bosan!’ lanjut donghae yang berhasil membuat min kyung semakin geram.

‘Neo…’ desis min kyung penuh penekanan.

‘Mianhae!’ ujar donghae. ‘Aku masih peduli padamu. Maka dari itu…’

‘Berhenti bicara lee donghae ssi! … Urus saja urusanmu dan jangan pernah mengurusi urusanku!’

Min kyung berlalu meninggalkan donghae yang hanya menggeleng dengan sikap keras kepala gadis itu.

Setelah min kyung menghilang, donghae tertunduk. Perlahan senyuman dibibirnya sirna. ‘Andai kau mau berubah kyungie-ya!’ harapnya dalam hati.

Awalnya, donghae sangat mencintai pada gadis itu. Namun setelah dia tahu bahwa gadis itu menjadikan hubungan pertunangan mereka sebagai perisai untuk menutupi sisi gelapnya, donghae mulai mengesampingkan perasaannya dan mencoba untuk membuat gadis itu berubah.

Selama ini, donghae selalu menasihati min kyung agar gadis itu menghentikan kebiasaannya bermain-main dengan gadis kecil yang masih polos. Dia selalu peduli dengan apa yang dilakukan gadis itu. Hingga tahun lalu, akhirnya pertunangan mereka dibatalkan, karena min kyung yang mulai terganggu dengan sikap donghae yang seolah mengatur dan membatasinya.

Setelah pertunangan mereka dibatalkan, donghae mulai sedikit demi sedikit melepaskan diri dan tidak lagi peduli dengan apa yang min kyung lakukan. Tapi, 2 bulan yang lalu, saat min kyung mendekati jiyeon, sejak saat itulah donghae kembali mengawasi setiap gerak-gerik min kyung.

 

Mood min kyung hari itu benar-benar rusak karena kedatangan donghae. Dia bahkan tidak bisa fokus dalam bekerja. Belum lagi jiyeon yang seharian itu tiba-tiba menghilang tanpa menghubunginya.

‘Apa kau pikir, didunia ini hanya aku yang memiliki ketidaknormalan atas nafsuku?’ kesal min kyung setiap kali dia mengingat apa yang disampaikan donghae padanya pagi tadi.

Lee donghae. Pertemuannya dengan mantan tunangannya itu benar-benar merusak harinya. Selama mereka bertunangan, donghae selalu memberinya nasehat ini dan itu. Awalnya, min kyung merasa lega karena sejak mereka memutuskan untuk mengakhiri pertunangan mereka, donghae mulai berhenti mengganggunya. Tapi, semuanya berakhir 2 bulan lalu. Hal itu benar-benar mengganggu bagi min kyung. Membuatnya selalu dengan sengaja melakukan hal-hal gila itu didepan namja itu.

 

 

 

Jiyeon kembali datang ke diskotik. Ini sudah 2 minggu sejak dia dan min kyung terakhir kali berjanji untuk bertemu disana. Setelah malam itu, jiyeon memang selalu datang ke rumah min kyung dan ‘bercinta’ dengan gadis itu. Hanya saja, jiyeon selalu saja datang setelah dia mabuk-mabukan di diskotik.

Dari kejauhan, donghae hanya bisa mengawasi jiyeon yang sudah tak pernah lagi duduk dihadapannya. Dia tahu gadis kecil itu pasti akan menghindarinya. Tentu saja karena jus jeruk yang selalu disuguhkannya. Senyuman terukir dibibir donghae saat dengan sengaja gadis itu memesan beberapa macam minuman keras, dan menatapnya dengan tatapan mengejek.

Donghae kemudian hanya menggeleng pelan sebelum akhirnya dia kembali berkutat dengan gelas-gelas dan minuman-minumannya.

Malam semakin larut. Sesekali donghae menoleh kearah jiyeon untuk memastikan jika gadis itu masih sadar dan belum mabuk sepenuhnya. Entah apa yang ada dalam pikirannya.

Sejak dia bekerja menjadi bar tender didiskotik itu, pandangannya tak lepas dari gadis bernama park jiyeon itu. Dan sejak dia mendatangi min kyung, juga sejak dia mendengar tentang jiyeon lebih banyak dari jongkook sepupunya, donghae semakin ingin tahu banyak tentang gadis itu.

 

Jam sudah menunjukan pukul 2 pagi saat semua pengunjung mulai berkurang. Bahkan diskotik mulai sepi karena pukul 3 nanti akan tutup. Donghae menatap jiyeon yang sepertinya sudah tak sadarkan diri karena mabuk.

Setelah membereskan semuanya, dia meminta beberapa petugas keamanan untuk menggantikannya menutup tempat hiburan malam itu. Sebelumnya, perlu diketahui jika diskotik yang dijual jiyeon itu dibeli oleh keluarga lee. Dan itu berarti, donghae adalah pemilik dari tempat hiburan malam itu.

Dengan hati-hati, donghae mengangkat tubuh jiyeon dan membopongnya. Membawanya masuk kedalam mobilnya dan kemudian mengantarkan gadis itu kerumahnya. Dia tahu alamat rumah jiyeon dari jongkook sepupunya.

Sesampainya dirumah jiyeon, donghae langsung membaringkan tubuh gadis itu diatas ranjang. Menyelimutinya hingga sebatas leher. Baru setelah itu dia meninggalkan gadis itu.

‘Mianhaeyo eomma!’

Langkah donghae terhenti saat dia mendengar suara lirih jiyeon. Dia membalik tubuhnya dan menatap jiyeon yang masih memejamkan matanya.

‘Mianhaeyo eomma!’

Ulang jiyeon dengan mata yang masih terpejam. Perlahan donghae melangkahkan kakinya dan menghampiri jiyeon yang terisak dalam tidurnya.

‘Mianhaeyo!’

Donghae membelai kepala jiyeon dengan lembut. Mencoba menenangkan gadis yang sepertinya tengah bermimpi itu. Tangannya terjulur untuk menghapus airmata jiyeon yang mengalir dari matanya yang terpejam.

‘Sebenarnya apa yang terjadi padamu?’ tanya donghae sembari terus membelai kepala jiyeon. Donghae terus melakukannya, hingga akhirnya jiyeon berhenti terisak dan terlelap dalam tidurnya.

‘Jalja!’

Perlahan, dengan mengendap-endap donghae meninggalkan jiyeon yang masih terlelap. Dengan semua pertanyaan yang ada dikepalanya, donghae meninggalkan jiyeon dan rumah gadis itu.

Donghae segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah jiyeon menuju kekediaman keluarga shin. Dalam kepalanya kini hanya ada shin jongkook. Yah, saudara sepupunya itu. Hanya dia.

Sudah hampir 3 bulan ini dia memperhatikan jiyeon. Gadis yang akan menangis dalam mabuknya dan selalu mengigau meminta maaf pada ibunya. Dan malam itu, dia kembali seperti itu.

Sesampainya dirumah, donghae langsung menemui jongkook yang seperti sudah diduga belum tidur. Rasa penasaran donghae yang selama ini dicoba untuk ditahannya, kini memuncak hingga akhirnya dia menanyakannya langsung pada adik sepupunya itu.

‘Jiyeon-I eomma… meninggal karena dipukuli ayahnya hyung!’

Deg! Donghae terdiam. Inikah yang membuat jiyeon selalu menangis dalam mabuknya?

Jongkook menghela nafas. ‘Kejadian itu sudah sangat lama!’ lanjut jongkook menjelaskan. ’11 tahun yang lalu! Saat kami berdua masih disekolah dasar!’

‘Jiyeon melihat semua yang dilakukan tuan park pada eommanya, hingga eommanya meninggal. Hanya saja, dia tidak bisa menolongnya karena dia masih terlalu kecil dan hanya bersembunyi didapur!’

Donghae mengerti sekarang. Kenapa setiap kali jiyeon menangis, dia selalu meminta maaf pada ibunya. Inilah alasannya.

‘Sekarang dimana tuan park?’ tanya donghae menyelidik. ‘Apa dia dihukum karena pembunuhan yang dilakukannya terhadap istrinya itu?’

Jongkook mengangguk. ‘Dia divonis dengan hukuman 10 tahun penjara!’

Pembicaraan antara donghae dan jongkook berakhir. Donghae akhirnya bisa mengerti semua yang terjadi hingga membuat jiyeon menjadi gadis yang sekarang dilihatnya.

Jongkook bahkan menjelaskan jika jiyeon, sudah menjadi penyuka sesama jenis sejak masih dibangku smp. Itu karena bagi jiyeon, semua namja itu sama seperti ayahnya. Hingga dia tidak akan pernah mencoba untuk jatuh cinta kepada seorang namja, karena dia tidak ingin berakhir seperti ibunya. Donghae tidak menyangka jika min kyung dan jiyeon sama. Padahal dia mengira jika mantan tunangannya itulah yang membawa pengaruh buruk bagi gadis yang diam-diam sudah menarik perhatiannya itu.

 

 

Pagi itu, jiyeon terbangun dan mendapati dirinya sudah terbaring diatas kasur empuknya. Kepalanya terasa berat. Sepertinya semalam dia memang terlalu banyak minum. Dia bahkan lupa untuk datang kerumah kekasihnya itu. Tapi, siapa yang mengantarnya pulang? Apa mungkin jongkook? Tapi, semalam dia tidak datang? Apa mungkin dia datang setelah dia tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum?

Diliriknya jam di atas meja yang ada tepat disamping ranjangnya, dan dia langsung panik.

‘Min Kyung eonni!’ pekiknya setelah menyadri jika dia melupakan sesuatu. Dengan segera menghubungi min kyung. Dia takut jika gadis itu marah dan kemudian mendiamkannya karena dia tidak menepati janjinya.

Jiyeon segera meraih ponselnya untuk menghubungi min kyung. Tapi, belum dia selesai menekan nomor min kyung, bel dirumahnya berbunyi.

Ting tong..

‘Ish! Shin Jongkook!’ kesalnya pada bunyi bel rumah yang berbunyi. Sudah menjadi kebiasaan jika jiyeon pulang dalam keadaan mabuk, maka sahabatnya itu akan datang dipagi buta dan menasehatinya ini dan itu.

Dengan malas jiyeon melangkahkan kakinya untuk segera membukakan pintu. Jongkook. Siapa lagi yang datang dipagi buta begini.

‘Ini masih pagi kookie-ya kenapa kau… ’

Deg!

Kedua mata jiyeon membulat sempurna saat dia membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

‘Kau sudah bangun?’

Jiyeon terdiam dan hanya mematung. Dia hanya menatap sosok didepannya dengan ekspresi wajah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tubuhnya kaku. Tak bisa bergerak sama sekali.

Sosok didepannya membuat seluruh tubuhnya mati rasa. Dia.. dia..

‘Apa kau tidak akan mempersilahkanku untuk masuk kedalam rumahku….. uri tal? (putriku?)’

 

TBC

*** ***

Udah ketemu kan castnya siapa aja…

Oke dech.. buat lanjutannya aku posting seminggu dari sekarang yah..

annyeong

31 respons untuk ‘I’ll Never Stop

  1. OMG ternya jiyeon itu….
    author buat jiyeon sadar yah klo hubungannya itu gk bener yah. dan buat jiyeon sama donghae aja 😀

  2. Wihh NCnya yuri._. Tp udh biasa sihh hehehe
    Ini main castnya jiyeon/kyungie thor? Lbi suka jiyeon thor :p
    Seru critanyaa^^ ditunggu next chap thorr

  3. jiyeon lesbi ? yampun.. pusing aku!
    ayo donghae jadiin jiyeon cwe normal lg.
    dan itu appa jiyeon udh keluar penjara ya? aku sempet pikir donghae yg dateng taunya. haduuuh donghae tolong~

  4. Wajar ja jiyi jd penyuka sesama. .
    Dy mndpt kn trauma yg luar biasa,
    Q ngerti dg sikon sprti tu,
    Tu bkn lh slh na jiyi,
    Tu hak jiyi utk mndpt kn kbhgiaan na

    DAEBAK !!
    Sangaaaaat sukaaaaa ni FF
    (งˆ▽ˆ)ง

  5. demi apapun, ini adalah ff yuri pertama yang pernah aku baca, agak gimana juga bayanginnya sedikit awkward.
    aku suka ceritanya, ditunggu part selanjutnya

  6. Seru thor…. Ide cerita’a menarik… Tu appa’a jiyeon ya? Wihh pnsrn next chap’a d.tnggu lho… Hehe

  7. sedih bacanya.smoga maincastnya jiyeon dan donghae.jiyi malang betul nasibnya palgi ayahnya keluar penjara.hae jgn menyerah buat nyadarin jiyi.

  8. O ou… kirain cewek cntik yg dtg ke bar itu mau nyamperin Jongkook, gak taunya………..
    Appa nya Jiyeon dtg? Apa sifatnya msh sma kya dlu??? oke hrs sbar smp next chap di publish 😀

  9. Jiyeonnnn please sadar lah!!!! Lebayyy donghae tolong arahin jiyron ke jln yg bner dong!!! please jadiin jiyeon normal terserah mo ama jongkok atau donghae??? Ahhh penasaran abisssaa!!!

  10. Waw,,
    ini ff beda dari yg lainnya,, biasanya pasti dengan kisah cinta romantis,,

    aku pertama baca yg kayak gini,, kisah cinta sesama jenis oleh castnya .
    Aku suka banget, feelnya dapet .

    Segera post kelanjutannya thor .
    Ga sabar 🙂
    fighting 🙂

  11. Wah… tentang lesbian. baru pertama deh kyk’y baca ff jiyeon ceritanya jadi lesbi gini, heol Daebak!!! 😀 seru lho… adegan yuri nya di bulan puasa ini, euwwwh menggoda iman -_-” ama minkyung pula :O omo!
    yah,, knp seminggu sekali.. gak bisa lebih cepat wae atuh? Ngiahahaha terserah authornya doeng!
    ditunggu lanjutannya 😉

  12. ya ampun jiyeon jdi penyuka sesama jenis thor? Donghae buat jiyeon sadar. Penasaran sma jlan ceritanya thor, jdi lanjut bca ke part selanjutnya ya ^^

  13. Hi! Aku reader baru..aku suka main cast ceweknya..aku lupa udah komen belum
    Waah jiyeon jadi lesbi…adegannya langsung nih yeee lanjut ya..seruu

  14. wow keren bru nemu ff jiyeon kyak gini kekeke
    jiyeon suka sesama jenis..
    gara2 appa nya dia nglakuin gitu..
    trs itu yg datang kerumahnya jiyeon, appanya kan?
    next baca 🙂

  15. Hai thorrr, new reader nih kkk
    Aku suka baca ff yg main cast nya jiyeon, dan aku baru nemu nih genre jiyeon yuri kkkk
    Trus aku juga suka cast namja nya makanya aku tertarik baca 🙂

    Omo jiyeon ketemu sama appanya lagi???

  16. Sejak prtm bc ni ff pass mau comment tp krn situasi yg ga memungkinkan.. aku cm mau blg di part 1x.. omo ini ff lesbian.. kekkek.. shock bcax.. andwe jiyeonni T_T sm haepa aja jebal

  17. oh my , shock baca nya ..
    jiyeon minkyung gk normal , gk rela thor jiyeon bisa donk d bikin tobat ma donghae yaya?
    appa nya balek , masih jahat kah? ah aku next yaa 🙂
    fighting

Tinggalkan Balasan ke mrslim91 Batalkan balasan